Minggu, 10 Agustus 2014

UBAH DENGAN TANGAN ATAU UBAH DENGAN HATI ???

FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
Ubah dengan tangan atau ubah dengan hati ?
"Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman." (Hadits riwayat Imam Muslim).
Hadits di atas bukanlah alasan untuk mencegah kemungkaran dengan cara yang kasar, yang tidak mencerminkan bahwa Islam adalah agama yang menyeru kepada kedamaian... serulah kedamaian dengan cara yang damai... "berperang" itu hanyalah keterpaksaan yang harus dilakukan... bukan sebuah pilihan yang utama... itu sebabnya barangkali mengapa perintah perang tidak turun kecuali setelah saat 15 tahun berdakwah...
Dan Ketahuilah bahwa kita memang tidak punya kekuatan apapun... alias tidak punya kemampuan apapun... apalagi kemampuan untuk mengubah orang lain...bahkan mengubah diri sendiri saja seringkali kita sudah kerepotan..."mungkin saja" kita bisa berbuat keras, dan agak kasar kepada kemungkaran mereka tapi belum tentu bisa mengubah hati mereka..sebab hanya Allah yang mengubah hati...yup hanya kemampuan ALLAH SWT sajalah yang ada di dunia dan akhirat .......
Laa haula walaa quwwata illaa billaah...
Dan sebenarnya, kemungkaran yang sejati tidak terjadi di luar sana, tapi di dalam sini, di diri ini. Dan kita sebenarnya tidak mampu mengubah apapun sebelum mengubah diri sendiri atas izin ALLAH ....
Malulah jika kita berfokus kepada kemaksiatan orang lain tapi lupa bahwa dosa kita pun tidak sedikit...
Itu sebabnya ISTIGHFAR adalah solusi terbaik mencegah kemungkaran. Yup, teruslah membersihkan diri (sebagaimana Rosulullah saw pun sering beristighfar, padahal beliau ma'shum), maka insya Allah perubahan di sekitar kita pun akan terjadi.
Jadi, menurut hemat saya, makna hadist itu sejatinya adalah,
Jika kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dirimu dengan aksi nyata, berilah contoh/uswah kepada mereka tentang kebaikan sejati....
Jika kamu kesulitan berbuat aksi nyata yang sedang mengubah diri kamu, atau aksi nyatamu tidak berefek kepada perubahan di sekitarmu, maka coba ubahlah kata-katamu menjadi lebih baik lagi..lebih positif lagi... dan berdakwalah kepada mereka dengan kata-kata yang baik....
Dan jika kata-kata mu pun belum bisa optimal kamu hadirkan dalam kehidupanmu, atau kata-katamu tidak berefek kepada perubahan mereka, maka yang terpenting kamu ubah hatimu..fokuslah hanya kepada Allah... nah itu lah level awal dari keimanan... yaitu mengubah hati kita..membersihkan hati kita..bertaubat..bebersih...beristighfar....
Kita harus selalu memperbaharui diri kita, membersihkan diri kita, meng-nol-kan diri kita, sehingga kita bisa "selaras" dengan Kehendak Ilahi, dan inspirasi tanpa batas dari-Nya pun menghadirkan Solusi. Mari bebersih, mari bertaubat, mari beristighfar. Sungguh jika kita membersihkan diri, mk kita pun tengah membersihkan alam semesta...
"(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Q.S. 25:69-72)
"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. 13:11)
Yup, kita tak bisa menolak keburukan di sekitar kita, tapi kita diberikan keleluasaan dariNya agar mau mengubah diri sendiri, menolak keburukan di dalam diri kita. Menubah diri artinya mengubah dunia atas restuNya.
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Trimakasih atas kunjunganya