Rabu, 04 Juni 2014

Adab dalam berdo'a


Seseorang yang berdoa berarti ia sedang melakukan hubungan dengan Allah SWT, sudah tentu ada aturan main agar hubunganya dengan Allah tersebut membuahkan hasil sebgai mana yang ia dambakan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang dapat mempercepat terkabulnya sebuah do'a

pertama, seseorang pendo'a hendaklah memperhatikan benar-benar waktu-waktu yang mustajab
(waktu-waktu istimewa dimana do'a dikabulkan) seperti hari Arofah, bulan Ramadhan, Hari Jum'at terutama saat khotib duduk diantara dua khutbah, dan waktu sahur ini adalah waktu waktu istimewa doa dikabulkan berdasarkan hadist hadist Rasulullah SAW

kedua, seorang yang ingin doanya dikabulkan hendaklah memanfaatkan keadaan-keadaan istimewa dimana sebuah doa dikabulkan, Misal saat peperangan akan dimulai, saat turun hujan, saat seseorang berpuasa atau waktu antara adzan dan iqomat

ketiga, berdo'a dengan menghadap kiblat dengan mengangkat kedua tangan hingga kira-kira ketiak kelihatan. Dalam sebuah hadist rasulallah SAW bersabda "Sesunguhnya tuhanmu maha hidup lagi dermawan ia malu jika hamba-Nya berdoa sambil mengangkat tangan memohon kepada-Nya, kemudian menolaknya sama sekali" (HR. Al Hakim/Shahih)

keempat, merendahkan suara antara samar dan keras Rasulallah SAW bersabda " Wahai manusia, sesunguhnya dia (Allah) yang engkau doa bukanlah Tuhan yang tuli dan jauh Sesunguhnya Dia (Allah) yang engkau doa berada dihadapan kalian..." (HR. Bukhari)

kelima, tidak memaksakan diri berdoa dengan redaksi yang bernilai sastra jika hal ini menimbulkan kekurangkhusyuan berdoa. Berdoa dengan sastra yang baik hendaknya muncul sebagai suatu spontanitas. bukan dibuat buat dalam hal ini Rasulallah SAW bersabda, "Jangan kalian dari memaksa diri bersajak didalam berdoa" (HR Bkhari)

keenam, merasa rendah hati dan hina sehina hinanya (tadzallul) merasa seperti benar benar di hadapan Allah wa Rasulihi SAW (istidlor), merasa berlarut larut penuh dosa (tadhollum), penuh sesal atas dosa-dosa yanga dilakukan (inkisar), khusu' penuh harap atas pertolongan Allah (iftiqor) dan penuh perasaan takut kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah "Memohon kalian kepada tuhan kalian dengan tadhorru' (merendah)..." (QS. Al A'raaf : 54)

dalam sebuah hadistnya Rasulullah SAW memberi peringatan
"Sesunguhnya Allah Ta'ala tidak menerima doa dari hati yang lupa" (HR Tirmidzi dan Al Hakim)

sebagian Aulia juga mengatakan :
"Fadlol-Nya Allah (termasuk maghfirah, taufiq, hidayah, inayah, rahmat dan sebagainya) tidak akan diberikan kecuali kepada hati yang sunguh -sunguh nelongso merasa penuh dosa dan sanga mengharap pertolongan Allah" (Taqribul Ushul : 217)

"Menghadap (termasuk berdoa) kepada Allah dan berwasilah dengan Rasulullah SAW dengan sunguh-sunguh tadzallul, merasa hina, 'nelongso' merasa penuh dosa dan sangat mengharap pertolongan Allah serta merasa tidak punya daya dan kekuatan, adalah pangkal segala kebaikan dunia dan akhirat." (Taqribul Ushul :156)

ketujuh, jangan berdoa disertai dengan sikap pesimis/tidak yakin dengan pertolongan Allah. seseorang yang ingin doanya dikabulkan haruslah yakin bahwa doanya akan dikabulkan. Dalam sebuah Hadist Qudsi Allah berfirman :

" Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku"

dalam sebuah Hadistnya Rasulullah SAW juga pernah bersabda :

"Jika kamu berdoa, maka yakinlah doamu itu pasti diijabah" (riwayat dari Abi Hurairoh)

artinya adalah jika kita yakin doa kita dikabulkan, maka Allah pun akan mengabulkan doa tersebut. sebaliknya jika seorang tidak yakin bahwa doanya tidak dikabulkan, maka Allah pun juga tidak mengabulkan doanya

kedelapan, hendaknya tidak menganggap terlambat datangnya pertolongan Allah. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda "Doa kalian pasti dikabulkan selama kalian tidak tergesa-gesa yaitu ia mengatakan, aku sudah berdoa tapi tidak dikabulkan. ketika engkau berdoa, maka berdoalah yang banyak karena sesunguhnya kalian meminta kepada Tuhan Yang Maha Dermawan" (HR Bukhari/Shahih) bahkan hendaknya ketika doa belum dikabulkan, seorang hamba tetap terus berdoa pun juga mengulang-ulang hingga tiga kali. dalam sebuah hadistnya, beliau bersabda "Sesunguhnya Allah menyukai orang orang yang terus mendesak (ngengkel) dalam berdoa" (HR Suyuthi/Shahih)

kesembilan, doa itu hendaknya diawali dengan memuji asma Allah dan bershalawat kepada Rasulullah SAW hal ini sebagaimana hadist

"doa segala macamnya itu terhijab/terhalang, hingga permulaanya berupa pujian kepada Allah Azza wa Jalla dan shalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoa, maka doa itu diijabahi" (HR Imam Nasa'i)

kesepuluh, bertaubat terlebih dahului dengan beristighfar kepada Allah dan menghentikan kedzaliman serta mengembalikan hasil kedzalimannya kepada pemiliknya. Jangan sampai seseorang berdoa sementara makananya makanan haram atau pakaianya yang berasal dari harta yang haram

dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berusaha memecahkan masalah dengan memohon kepada Allah ta'ala dalam bentuk berbagai redaksi doa. dan setelah doa kita baca berulang-ulang seringkali berbagai masalah tersebut bukanya terpecahkan, malah semakin menjadi-jadi

bila seorang menghadapi keadaan seperti ini, sebelum berpikiran negatif yang macam-macam sebaiknya direnungkan terlebih dahulu rizki yang dia dapatkan. apakah dari praktek yang halal atau dari praktek yang haram sebab Rasulullah SAW bersabda

"banyak orang yang berambut acak-acakan, berdebu dan ditolak oleh manusia dalam perjalananya (mungkin karena tirakat atau memang pada posisi sebagai orang tertindas) makananya sesuatu yang haram, pakaiaya dari rizki yang haram, diberi makan dari sumber yang haram. dia mengangkat tanganya sambil berdoa : Yaa Robb Bagaimana orang seperti ini dikabulkan doanya karena hal yang demikian itu?" (HR Muslim)

Related Posts

0 komentar:

Trimakasih atas kunjunganya