Saat ditemui movitivi.com pada latihan perdana mereka di pantai boom Tuban (01/10) Hikho wasa sang penulis naskah yang juga anggota dari teropong sejarah Tuban memaparkan, kalau naskah ini bercerita tentang feminisme dengan mengadaptasi foklor putri nglirip "kita ingin mengambil tema cerita feminisme dalam lakon ini sebagai simbul kekuatan wanita mas" ungkap gadis alumnus Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban itu. Wajah semangat penuh optimis juga ditunjukan oleh Arif Atmojo Atmojo yang dalam penggarapan monolog kali ini didapuk menjadi tim artistik panggung dan musik, sedang untuk pemeran utama dipercayakan pada Kristina Ayu Priyanti yang juga sempat bermain sebagai tokoh ana dalam film "janji bertemu" garapan sutradara bertangan dingin Siswandi. Sementara untuk sutradara, Bambang Budiono dari komunitas pemuda bergerak Plumpang yang dipercaya oleh tim. "Pementasan yang rencananya akan digelar bulan November nanti memang agak unik karena mengusung konsep monolog sendra tari, jadi ini adalah tantangan tersendiri bagi saya sebagai sutradara" tegas Bambang Budiono . /*Mt
GANDENG SENIMAN FILM DAN TEATER KOMUNITAS TERPONG SEJARAH TUBAN GARAP MONOLOG UNTUK PERINGATAN HARI JADI TUBAN
movetivi.com Komunitas teropong sejarah Tuban sepertinya tak main-main dalam mempersiapkan acara peringatan hari jadi Tuban tahun ini, selain ada rencana untuk penerbitan katalog hasil temuan benda-benda sejarah, anak-anak muda hebat ini juga tengah berjibaku menyiapkan sebuah pementasan monolog dengan dengan judul "yang tak sampai". Menggandeng seniman film dan teater seperti Arif ponco Atmojo, Kristina Ayu Priyanti dan komunitas pemuda bergerak Plumpang.
Tags:
0 komentar:
Trimakasih atas kunjunganya