Teori Perkembangan Kognitif
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Teori
kognitif Piaget merupakan teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai
pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita
membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan Menurut Piaget,
perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil
perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara
orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam
hubungannya dengan lingkungan sosial, dan 4) ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur
dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
a. Kematangan
Kematangan
sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat
secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan membuka kemungkinan untuk
perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi
secara kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan
tergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
b. Pengalaman
Interaksi
antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak
dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika
intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.
c. Interaksi Sosial
Lingkungan
sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik dapat memacu atau
menghambat perkembangan struktur kognitif
d. Ekuilibrasi
Proses pengaturan diri dan
pengoreksi diri (ekuilibrasi), mengatur interaksi spesifik dari individu dengan
lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial dan perkembangan jasmani
yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun
baik.
Dalam pandangan Piaget, anak-anak secara aktif membangun
dunia kognitif mereka dengan menggunakan skema untuk menjelaskan hal-hal yang
mereka alami. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh
manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini
secara intelektual.
Piaget (1952) mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas
seseorang menggunakan dan mengadaptasi skema mereka:
1. Asimilasi adalah proses menambahkan informasi
baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena
seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang
diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya.
2. Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang
melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang
tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi
pemunculan skema yang baru sama sekali.
Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode
utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
1. Periode sensorimotor (usia 0–2
tahun)
Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman
diperoleh melalui fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat
indra). Pada mulanya pengalaman itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa
suatu objek itu ada bila ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia
mulai berusaha untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghiang
dari pandangannya, asal perpindahanya terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulai
mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat perpindahannya.
Objek mulai terpisah dari dirinya dan bersamaan dengan itu konsep objek dalam
struktur kognitifnya pun mulai dikatakan matang. Ia mulai mampu untuk
melambungkan objek fisik ke dalam symbol-simbol, misalnya mulai bisa berbicara
meniru suara kendaraan, suara binatang, dll.
Piaget
berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman
spatial penting dalam enam sub-tahapan:
a. Sub-tahapan skema refleks,
muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan
refleks.
b.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia
enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya
kebiasaan-kebiasaan.
c.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul
antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
d.
Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder,
muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan
untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau
dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
e.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul
dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan
penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
2. Periode praoperasional (usia 2–7
tahun)
Tahap ini adalah tahap persiapan untuk
pengorganisasian operasi konkrit. Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak
berdasarkan pada pengalaman konkrit daripada pemikiran logis, sehingga jika ia
melihat objek-ojek yang kelihatannya berbeda, maka ia mengatakanya berbeda
pula. Pada tahap ini anak masih berada pada tahap pra operasional belum
memahami konsep kekekalan (conservation), yaitu kekekalan panjang,
kekekalan materi, luas, dll. Selain dari itu, cirri-ciri anak pada tahap ini
belum memahami dan belum dapat memikirkan dua aspek atau lebih secara
bersamaan.
3. Periode operasional konkrit (usia
7–11 tahun)
Pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami
operasi logis dengan bantuan benda benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam
memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasikan dan serasi, mampu
memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak
pada tahap ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi
hanya objek fisik yang ada saat ini (karena itu disebut tahap operasional
konkrit). Namun, tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap ini
masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika.
Tahapan ini terdiri dari empat
tahapan yang mempunyai ciri berupa penggunaan logika
yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
a.
Pengurutan, yaitu kemampuan untuk mengurutan objek
menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda
ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling
kecil.
b.
Klasifikasi, yaitu kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki
keterbatasan logika berupa animisme
(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
c.
Decentering, yaitu anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari
suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan
lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding
cangkir kecil yang tinggi.
d.
Reversibility, yaitu anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu,
anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama
dengan 4, jumlah sebelumnya.
e.
Konservasi, yaitu memahami bahwa kuantitas,
panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan
atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak
diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air
dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap
sama banyak dengan isi cangkir lain.
f.
Penghilangan sifat Egosentrisme, yaitu kemampuan untuk
melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut
berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang
memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan,
kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti
kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti
akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa
boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
4. Periode operasional formal (usia 11
tahun sampai dewasa)
Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan
hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. Penggunaan benda-benda konkret
tidak diperlukan lagi. Anak mampu bernalar tanpa harus berhadapan dengan dengan
objek atau peristiwa berlangsung. Penalaran terjadi dalam struktur kognitifnya
telah mampu hanya dengan menggunakan simbol-simbol, ide-ide, astraksi dan
generalisasi. Ia telah memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan
operasi-operasi yang menyatakan hubungan di antara hubungan-hubungan, memahami
konsep promosi.
3.
Teori
Perkembangan Kognitif Vygotsky
Seperti
Piaget, Vygotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan
mereka. Akan tetapi menurut Vygotsky, fungsi-fungsi mental memiliki
koneksi-koneksi sosial. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep
lebih sistematis, logis, dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan
seorang penolong yang ahli.
a. Konsep Zona Perkembangan Proksimal
(ZPD)
Zona Perkembangan Proksimal adalah
istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang
diri tetapi dapat diipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau
anak-anak yang terlatih. Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal
merupakan celah antara actual development dan potensial development,
dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang
dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang
dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Batas bawah dari ZPD adalah tingkat keahlian yang dimiliki
anak yang bekerja secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab
tambahan yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur. Maksud dari
ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan
perkembangan anak.
b. Konsep Scaffolding
Scaffolding ialah perubahan tingkat dukungan. Scaffolding
adalah istilah terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk
mendeskripsikan perubahan dukungan selama sesi pembelajaran, dimana orang yang
lebih terampil mengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.Dialog adalah
alat yang penting dalam ZPD. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi
tidak sistematis, acak, dan spontan. Dalam dialog, konsep-konsep tersebut dapat
dipertemukan dengan bimbingan yang sistematis, logis dan rasional.
c. Bahasa dan Pemikiran
Menurut Vygotsky, anak menggunakan
pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu
mereka menyelesaikan tugas. Lebih jauh Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini
menggunakan bahasa unuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku
mereka. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang
terpisah dan kemudian menyatu. Anak harus menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam
pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak juga harus berkomunikasi secara eksternal
dan menggunakan bahasa untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat
transisi dari kemampuan bicara ekternal menjadi internal.
B. Teori Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik/ motorik
diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak
tubuh. Menurut Hurlock perkembangan anak usia dini mencakup empat aspek, yaitu:
• Sistem syaraf yang berkaitan erat
dengan perkembangan kecerdasan dan emosi
• Otot-otot yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik
• Kelenjar endokrin yang menyebabkan
munculnya pola-pola tingkah laku baru
• Struktur tubuh yang meliputi tinggi,
berat dan proporsi tubuh
Daur Pertumbuhan Fisik
Petumbuhan
fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan yang tertentu. Pertumbuha
tesebut terjadi secara bertahap atau dengan kata lain seperti naik turunnya
gelombang adakalanya cepat adakalanya lambat.
Daur Pertumbuha Utama
Studi
tentang pertumbuhan fisik telah menunjukkan bahwa pertumbuha aak dapat di bagi
menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat da
dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Selama periode
pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sagat cepat. Pada
akhir tahu pertama kehidupan pascalahirnya, pertumbuhan memperlihatkan tempo
yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai si anak memasuki tahap
remaja, atau tahap kemataga kehidupa seksualnya.
Keanekaragaman Daur Pertumbuhan
Ukuran
dan bangun tubuh yag diwariskan secara genetik, juga mempengaruhi laju
pertumbuhan tersebut. Anak-anak yang mempunyai bangun tubuh kekar biyasanya
akan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan mereka yang bangun tubuhnya kecil
atau sedang. Anak-anak dengan bangun tubuh besar ini, biyasanya akan memasuki
tahap remaja lebih cepat dari pada teman sebayanya yang mempunyai bangun tubuh
lebih kecil.
Besar Kecilnya Ukuran Tubuh
Besar
kecilya tubuh seseorang dipengaruhi oleh factor keturunan dan juga factor
lingkungan. Faktor keturunan menentukan cara kerja hormon yang mengatur
pertumbuhan fisik yang dikelurka oleh lobus anterior dari kelenjar pituitary,
suatu kelejar kecil yang terletak didasar sebelah bawah otak.
Tinggi Tubuh
Anak-anak
dengan usia sebaya dapat memparlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda,
tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama.
Bila dihitung secara rata-rata, pola ini dapat menggambarkan pertumbuhan anak
pada usia tertentu. hal ini dipenganruhi oleh faktor dari dalam (gen) dan
faktor dari luar seperti asupan gizi yang memadai untuk pertumbuhan tinggi
badan
Berat Tubuh
Rata-rata
berat bayi ketika dilahirkan adalah 3 sampai 4 kg, tatapi ada juga beberapa
bayi yany beratnya 1½ sampai 2 kg.Pada waktu berusia 2 dan 3 tahun berat tubuh
anak akan bertabah 1½ sampai 2 ½ kg setiap tahunnya. Setelah anak berusia 3
tahun, nampak berat tubuh tidak lagi bertambah dengan cepat, bahkan cenderung
pelahan sampai saatnya nanti ia memasuki usia remaja. Pada usia 5 tahun,
seorang anak yang normal akan memiliki berat tubuh yang berkisar antara 40 dan
45 kg.
Proporsi Tubuh
Proporsi
tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara keseluruhan pada
bayi jelas berbeda dari proporsi orang dewasa. Pertumbuhan tinggi dan berat
badan menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi badan anak lebih cepat dari pada
pertumbuhan berat badannya. Kecuali pada tahun pertama kehidupan sewaktu ia
tumbuh dengan cepat
Tulang
Perkembangan
tulang yang terjadi pada setiap manusia biasaya mencakup pertumbuhan tulang,
perubahan jumlah tulang, dan perubaha komposisi tulang. Perkembangan tulang ini
sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan umumnya yaitu pada tahu pertama
pertumbuhan cepat sekali, kemudia lambat da pada saat remaja menjadi cepat
kembali.
Pertumbuhan
tulang terjadi karea memang ada pemajanga pada ujung tulang. Epiphisis, juga
disebut tulang rawa memisahka baying tulang atau yang disebut diaphsis dari
tulang laiya.
Otot dan Lemak
Pada
saat seseorang dilahirkan, dia sudah mempunyai serabut otot, tetapi masih belum
berkembang. Setelah kelahiraya, serabut ini akan berubah ukuran, betuk dan
komposisi. Pajag, lebar, dan ketebalan otot ini akan mengalami proses
pertumbuhan. Memasuki usia dewasa, otot ini telah berkembang sebanyak lima kali
dari saat dilahirkan.
Dalam
perkembangan pembentukan sel lemak ada tiga periode kriis. Periode pertama
selama tiga bulan terakhir kehidupan pra lahir, periode kedua selama dua sampai
tiga tahun kehidupa pasca lahir dan periode ke tiga atara usia sebelas sampai
tiga belas tahun.
Gigi
Biasanya
gigi susu sudah akan memotong graham bayi ketika ia berusia enam sampai delapan
bulan, tetapi kapan tepatnya gigi itu tumbuh keluar tergantug pada kesehatan,
keturuan, gizi, jenis kelamin anak, dan factor lainnya. Rata-rata anak usia
sembilan bulan sudah memilki tiga gigi sedangkan pada usia dua sampai dua
setengah tubuh mereka akan memiliki dua puluh gigi susu yang telah tumbuh.
Setelah
gigi susu tumbuh sempurna, dalam gusi anak nantinya calon gigi tetap mlai
diberi kapur pengguat. Urutan gigi tetap yag diberi kapur penguat ini sama
dengan proses terjadinya pemunculan gigi susu. Rata-rata anak berusia enam
tahun akan mempunyai satu atau dua gigi tetap, pada usia sepuluh tahun
mempunyai empat belas sampai enam belas gigi susu, da pada usia 13 tahun telah memiliki
27 atau 28 gigi tetap. Empat gigi tetap terakir, yang serig disebut sebagai
gigi kebijakan akan tumbuh pada usia 17 dan 25 tahun.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda!!
Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66 (NEW)
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam ????
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!?